Haji masih tetap wajib sekalinya seorang telah berumrah berkali-kali. Haji masih tetap wajib sekalinya seorang telah berumrah berkali-kali. Salah satunya ulasan yang bagus sekali untuk dibicarakan dan ditelaah benar-benar mendalam ialah menjalankan beribadah umrah saat sebelum menjalankan kewajiban beribadah haji. Ini jadi penting untuk diulas karena pada intinya yang penting untuk dilaksanakan semua umat Islam ialah beribadah haji, sedangkan umrah hukumnya hanya sunnah saja, sekalinya ada banyak mazhab di luar mazhab Syafi’iyah yang menjelaskan wajib.
Haji yang cuma dapat dilaksanakan di saat tertentu, persisnya di bulan Dzulhijjah, bermodal dan ongkos yang pun tidak sedikit, pasti benar-benar susah untuk semua umat Islam untuk lakukan beribadah wajib yang ini. Karena, selainnya harus siap materi di saat itu, harus juga mempunyai persiapan psikis dan religius.
Dan beribadah umrah yang hukumnya sunnah, dapat dilaksanakan kapan saja. Umat Islam bisa menjalankannya pada bulan Dzulhijjah, Syawal, Ramadhan, dan bulan-bulan yang lain. Beribadah sunnah yang ini tidak terlilit oleh waktu tertentu, dan bulan tertentu, yang terpenting berada di Makkah, dan penuhi persyaratan umrah dan rukunnya, benar-benar dapat untuk menjalankannya.
Dalam masalah ini, begitu banyak umat Islam yang telah menjalankan beribadah umrah, tetapi belum menjalankan beribadah haji. Bahkan juga, dari mereka ada yang lakukan beribadah umrah karena mempunyai rasa “cemas” uangnya (biaya) akan habis bila harus menanti waktu haji pada bulan Dzulhijah, atau ada yang berargumen telah jemu menanti gantian pemberangkatanya (waiting list), sampai dia memilih untuk umrah lebih dulu.
Kondisi semacam ini tentu saja membuat beberapa orang yang lakukan umrah benar-benar risau dan penuh tanda pertanyaan hal ibadahnya. Karena, dia cemas salah karena telah memprioritaskan beribadah sunnah saat sebelum menyelesaikan beribadah wajib.
Lalu, bagaimana hukum menjalankan beribadah umrah yang hukumnya sunnah, saat sebelum menjalankan beribadah haji yang hukumnya wajib?
Kegelisahan dan pertanyaan menjalankan umrah saat sebelum beribadah haji pada intinya sebelumnya pernah jadi pertanyaan beberapa teman dekat tempo dahulu, salah satunya ialah Ikrimah bin Khalid. Waktu itu, dia bertandang ke teman dekat Ibnu Umar untuk bertanya masalah yang ini.
Sesudah ke-2 nya berjumpa, dan pertanyaan itu dikatakan padanya, selanjutnya Ibnu Umar menjawab jika umrah saat sebelum haji hukumnya sah-sah saja, seperti disebut:
ุฃูููู ุนูููุฑูู
ูุฉู ุจููู ุฎูุงููุฏู ุณูุฃููู ุงุจููู ุนูู
ูุฑู ุนููู ุงููุนูู
ูุฑูุฉู ููุจููู ุงููุญูุฌูู ููููุงูู: ูุงู ุจูุฃูุณู ุนูููู ุฃูุญูุฏู ุฃููู ููุนูุชูู
ูุฑู ููุจููู ุฃููู ููุญูุฌูู. ููุงูู: ุงุนูุชูู
ูุฑู ุงููููุจูููู ููุจููู ุฃููู ููุญูุฌูู
Artinya, โSungguh, Ikrimah bin Khalid pernah bertanya kepada Ibnu Umar perihal (menunaikan) umarh sebelum haji. Kemudian ia menjawab: โTidak masalah bagi siapa saja untuk berumrah sebelum haji.โ Kemudian ia berkata: โTelah berumrah Nabi Muhammad saw sebelum ia menunaikan haji.โโ (HR Bukhari).
Pertanyaan yang juga sama sebelumnya pernah dikatakan ke salah satunya ahli hadits dan fiqih dari kelompok tabi’in (beberapa orang yang menemui teman dekat Rasulullah), yakni Imam Said bin al-Musayyib al-Makhzumi al-Quraisy. Selanjutnya dia menjawab dengan jawaban yang sama juga, yakni bisa, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Malik bin Anas dalam salah satunya kitabnya:
ุฃูููู ุฑูุฌูููุง ุณูุฃููู ุณูุนููุฏู ุจููู ุงููู
ูุณููููุจู ููููุงูู ุฃูุนูุชูู
ูุฑู ููุจููู ุฃููู ุฃูุญูุฌูู ููููุงูู ุณูุนููุฏู ููุนูู
ู ููุฏู ุงุนูุชูู
ูุฑู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุจููู ุฃููู ููุญูุฌูู
Artinya, โSungguh seorang laki-laki pernah bertanya kepada Said bin al-Musayyib, ia berkata, โAku berumrah sebelum haji.โ Kemudian Said menjawab, โIya (boleh). Sungguh Rasulullah telah berumrah sebelum menunaikan haji.โ (Imam Malik, Muwatthaโ Malik, [Muassasah an-Nahyan: 2004], juz III, halaman 496).
Berdasar kisah ini, Imam Muhammad bin Abdul Baqi az-Zaraqani (meninggal dunia 1122 H) mencuplik opini Imam Ibnu Abdil Barr (meninggal dunia 463 H, salah satunya ulama terkenal mazhab Maliki), jika beberapa ulama pakar hadits (muhaddits) dan beberapa ahli fiqih (fuqaha) mengaitkan jika sah-sah saja untuk semua umat Islam untuk berumrah belum sekalipun menjalankan beribadah haji
ููุงูู ุงูุจููู ุนูุจูุฏู ุงููุจูุฑูู ููุชููุตููู ููุฐูุง ุงููุญูุฏูููุซู ู
ููู ููุฌููููู ุตูุญูุงุญู ูููููู ุฃูู
ูุฑู ู
ูุฌูู
ูุนู ุนููููููู ููุง ุฎูููุงูู ุจููููู ุงููุนูููู
ูุงุกู ููู ุฌูููุงุฒู ุงููุนูู
ูุฑูุฉู ููุจููู ุงููุญูุฌูู ููู
ููู ุดูุงุกู
Artinya, โTelah berkata Imam Ibnu Abdil Barr, hadits ini bersambung (sanadnya) dari jalur yang sahih, dan ini telah disepakati, yang tidak ada perbedaan antara ulama perihal kebolehan umrah sebelum haji bagi siapa saja.โ (Imam az-Zaraqani, Syarhu az-Zarakani โala Muwatthai Malik, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: 1411], juz II, halaman 353).
Berdasar beberapa kisah di atas, selanjutnya ditambahkan opini beberapa ulama, karena itu bisa diambil kesimpulan jika menjalankan beribadah umrah saat sebelum haji hukumnya sah-sah saja, karena Rasulullah sebelumnya pernah lakukan umrah saat sebelum haji.
Walau begitu, penting untuk dikenang untuk semua umat Islam, jika yang diartikan bisa pada tulisan ini tak berarti “Umrah dapat luruhkan kewajiban beribadah haji”. Haji teruslah wajib sekalinya telah berumrah berkali-kali, ini seperti yang diterangkan oleh Imam Ibnu Bantai dalam salah satunya kitabnya, yakni:
ุงูููุนูู
ูุฑูุฉู ููู ุฑูู
ูุถูุงูู ุชูุนูุฏููู ุงููุญูุฌููุฉู ููู ุงูุซููููุงุจู ููุง ุฃููููููุง ุชูููููู
ู ู
ูููุงู
ูููุง ููู ุฅูุณูููุงุทู ุงููููุฑูุถู ููููุฅูุฌูู
ูุงุนู ุนูููู ุฃูููู ุงููุฅูุนูุชูู
ูุงูุฑ ููุง ููุฌูุฒูุฆู ุนููู ุญูุฌูู ุงููููุฑูุถูุงูููุนูู
ูุฑูุฉู ููู ุฑูู
ูุถูุงูู ุชูุนูุฏููู ุงููุญูุฌููุฉู ููู ุงูุซููููุงุจู ููุง ุฃููููููุง ุชูููููู
ู ู
ูููุงู
ูููุง ููู ุฅูุณูููุงุทู ุงููููุฑูุถู ููููุฅูุฌูู
ูุงุนู ุนูููู ุฃูููู ุงููุฅูุนูุชูู
ูุงูุฑ ููุง ููุฌูุฒูุฆู ุนููู ุญูุฌูู ุงููููุฑูุถู
Artinya, โUmrah di bulan Ramadhan setara dengan haji perihal pahala. Namun, tidak berarti umrah menggantikan posisi haji dalam menggugurkan kewajiban, karena sudah ada ijmaโ bahwa umrah tidak mencukupi (menggugurkan) kewajiban haji.โ (Ibnu Hajar, Fathul Bari, [Beirut, Darul Maโrifah: tt], juz III, halaman 604).
Begitu keterangan hal hukum menjalankan beribadah umrah saat sebelum melakukan haji, dan status umrah yang tidak dapat gugurkan beribadah haji. Mudah-mudahan berguna.
Salah satunya ulasan yang bagus sekali untuk dibicarakan dan ditelaah benar-benar mendalam ialah menjalankan beribadah umrah saat sebelum menjalankan kewajiban beribadah haji. Ini jadi penting untuk diulas karena pada intinya yang penting untuk dilaksanakan semua umat Islam ialah beribadah haji, sedangkan umrah hukumnya hanya sunnah saja, sekalinya ada banyak mazhab di luar mazhab Syafi’iyah yang menjelaskan wajib.
Haji yang cuma dapat dilaksanakan di saat tertentu, persisnya di bulan Dzulhijjah, bermodal dan ongkos yang pun tidak sedikit, pasti benar-benar susah untuk semua umat Islam untuk lakukan beribadah wajib yang ini. Karena, selainnya harus siap materi di saat itu, harus juga mempunyai persiapan psikis dan religius.
Dan beribadah umrah yang hukumnya sunnah, dapat dilaksanakan kapan saja. Umat Islam bisa menjalankannya pada bulan Dzulhijjah, Syawal, Ramadhan, dan bulan-bulan yang lain. Beribadah sunnah yang ini tidak terlilit oleh waktu tertentu, dan bulan tertentu, yang terpenting berada di Makkah, dan penuhi persyaratan umrah dan rukunnya, benar-benar dapat untuk menjalankannya.
Dalam masalah ini, begitu banyak umat Islam yang telah menjalankan beribadah umrah, tetapi belum menjalankan beribadah haji. Bahkan juga, dari mereka ada yang lakukan beribadah umrah karena mempunyai rasa “cemas” uangnya (biaya) akan habis bila harus menanti waktu haji pada bulan Dzulhijah, atau ada yang berargumen telah jemu menanti gantian pemberangkatanya (waiting list), sampai dia memilih untuk umrah lebih dulu.
Kondisi semacam ini tentu saja membuat beberapa orang yang lakukan umrah benar-benar risau dan penuh tanda pertanyaan hal ibadahnya. Karena, dia cemas salah karena telah memprioritaskan beribadah sunnah saat sebelum menyelesaikan beribadah wajib.
Lalu, bagaimana hukum menjalankan beribadah umrah yang hukumnya sunnah, saat sebelum menjalankan beribadah haji yang hukumnya wajib?
Menjalankan Ibadah Umroh Sebelum Haji
Kegelisahan dan pertanyaan menjalankan umrah saat sebelum beribadah haji pada intinya sebelumnya pernah jadi pertanyaan beberapa teman dekat tempo dahulu, salah satunya ialah Ikrimah bin Khalid. Waktu itu, dia bertandang ke teman dekat Ibnu Umar untuk bertanya masalah yang ini.
Sesudah ke-2 nya berjumpa, dan pertanyaan itu dikatakan padanya, selanjutnya Ibnu Umar menjawab jika umrah saat sebelum haji hukumnya sah-sah saja, seperti disebut:
ุฃูููู ุนูููุฑูู
ูุฉู ุจููู ุฎูุงููุฏู ุณูุฃููู ุงุจููู ุนูู
ูุฑู ุนููู ุงููุนูู
ูุฑูุฉู ููุจููู ุงููุญูุฌูู ููููุงูู: ูุงู ุจูุฃูุณู ุนูููู ุฃูุญูุฏู ุฃููู ููุนูุชูู
ูุฑู ููุจููู ุฃููู ููุญูุฌูู. ููุงูู: ุงุนูุชูู
ูุฑู ุงููููุจูููู ููุจููู ุฃููู ููุญูุฌูู
Artinya, โSungguh, Ikrimah bin Khalid pernah bertanya kepada Ibnu Umar perihal (menunaikan) umarh sebelum haji. Kemudian ia menjawab: โTidak masalah bagi siapa saja untuk berumrah sebelum haji.โ Kemudian ia berkata: โTelah berumrah Nabi Muhammad saw sebelum ia menunaikan haji.โโ (HR Bukhari).
Pertanyaan yang juga sama sebelumnya pernah dikatakan ke salah satunya ahli hadits dan fiqih dari kelompok tabi’in (beberapa orang yang menemui teman dekat Rasulullah), yakni Imam Said bin al-Musayyib al-Makhzumi al-Quraisy. Selanjutnya dia menjawab dengan jawaban yang sama juga, yakni bisa, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Malik bin Anas dalam salah satunya kitabnya:
ุฃูููู ุฑูุฌูููุง ุณูุฃููู ุณูุนููุฏู ุจููู ุงููู
ูุณููููุจู ููููุงูู ุฃูุนูุชูู
ูุฑู ููุจููู ุฃููู ุฃูุญูุฌูู ููููุงูู ุณูุนููุฏู ููุนูู
ู ููุฏู ุงุนูุชูู
ูุฑู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุจููู ุฃููู ููุญูุฌูู
Artinya, โSungguh seorang laki-laki pernah bertanya kepada Said bin al-Musayyib, ia berkata, โAku berumrah sebelum haji.โ Kemudian Said menjawab, โIya (boleh). Sungguh Rasulullah telah berumrah sebelum menunaikan haji.โ (Imam Malik, Muwatthaโ Malik, [Muassasah an-Nahyan: 2004], juz III, halaman 496).
Berdasar kisah ini, Imam Muhammad bin Abdul Baqi az-Zaraqani (meninggal dunia 1122 H) mencuplik opini Imam Ibnu Abdil Barr (meninggal dunia 463 H, salah satunya ulama terkenal mazhab Maliki), jika beberapa ulama pakar hadits (muhaddits) dan beberapa ahli fiqih (fuqaha) mengaitkan jika sah-sah saja untuk semua umat Islam untuk berumrah belum sekalipun menjalankan beribadah haji
ููุงูู ุงูุจููู ุนูุจูุฏู ุงููุจูุฑูู ููุชููุตููู ููุฐูุง ุงููุญูุฏูููุซู ู
ููู ููุฌููููู ุตูุญูุงุญู ูููููู ุฃูู
ูุฑู ู
ูุฌูู
ูุนู ุนููููููู ููุง ุฎูููุงูู ุจููููู ุงููุนูููู
ูุงุกู ููู ุฌูููุงุฒู ุงููุนูู
ูุฑูุฉู ููุจููู ุงููุญูุฌูู ููู
ููู ุดูุงุกู
Artinya, โTelah berkata Imam Ibnu Abdil Barr, hadits ini bersambung (sanadnya) dari jalur yang sahih, dan ini telah disepakati, yang tidak ada perbedaan antara ulama perihal kebolehan umrah sebelum haji bagi siapa saja.โ (Imam az-Zaraqani, Syarhu az-Zarakani โala Muwatthai Malik, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: 1411], juz II, halaman 353).
Berdasar beberapa kisah di atas, selanjutnya ditambahkan opini beberapa ulama, karena itu bisa diambil kesimpulan jika menjalankan beribadah umrah saat sebelum haji hukumnya sah-sah saja, karena Rasulullah sebelumnya pernah lakukan umrah saat sebelum haji.
Ibadah Umrah Tidak Menggugurkan Haji
Walau begitu, penting untuk dikenang untuk semua umat Islam, jika yang diartikan bisa pada tulisan ini tak berarti “Umrah dapat luruhkan kewajiban beribadah haji”. Haji teruslah wajib sekalinya telah berumrah berkali-kali, ini seperti yang diterangkan oleh Imam Ibnu Bantai dalam salah satunya kitabnya, yakni:
ุงูููุนูู
ูุฑูุฉู ููู ุฑูู
ูุถูุงูู ุชูุนูุฏููู ุงููุญูุฌููุฉู ููู ุงูุซููููุงุจู ููุง ุฃููููููุง ุชูููููู
ู ู
ูููุงู
ูููุง ููู ุฅูุณูููุงุทู ุงููููุฑูุถู ููููุฅูุฌูู
ูุงุนู ุนูููู ุฃูููู ุงููุฅูุนูุชูู
ูุงูุฑ ููุง ููุฌูุฒูุฆู ุนููู ุญูุฌูู ุงููููุฑูุถู
Artinya, โUmrah di bulan Ramadhan setara dengan haji perihal pahala. Namun, tidak berarti umrah menggantikan posisi haji dalam menggugurkan kewajiban, karena sudah ada ijmaโ bahwa umrah tidak mencukupi (menggugurkan) kewajiban haji.โ (Ibnu Hajar, Fathul Bari, [Beirut, Darul Maโrifah: tt], juz III, halaman 604).
Begitu keterangan hal hukum menjalankan beribadah umrah saat sebelum melakukan haji, dan status umrah yang tidak dapat gugurkan beribadah haji. Mudah-mudahan berguna.
Baca juga artikel menarik lainya di website kami Ajmal Noor Wisata