Perjalanan umroh intinya akan di kerjakan di Mekkah, tetapi tentunya kita akan ke Madinah. Untuk yang baru pertama kalinya umroh kemungkinan masih bimbang perbedaannya apa sich di Mekah dan Madinah?
Maka untuk perjalanan umroh ada 2 opsi lapangan terbang untuk landing yakni Lapangan terbang King Abdul Aziz di Jeddah, dan Lapangan terbang Prince Mohammad bin Abdul Aziz di Madinah. Perbedaannya apa saja yah?
Landing Mekkah:
Sebenernya di Mekkah tak ada lapangan terbang, menjadi jika arah pertama kalinya ke Mekkah, pesawat akan landing di Jeddah (sesudah perjalanan udara 10 jam tanpa transit ya, kalau pakai pesawat yang transit bergantung lama waktunya dari maskapal, jarak dari Jeddah ke Mekkah sekitaran 2 jam perjalanan . Maka sesudah landing, taro barang di hotel, jemaah akan secara langsung jalankan beribadah umroh. Dan kita harus ambil miqat (niat berumrah) saat dalam pesawat, menjadi untuk lelaki harus kenakan pakaian ihram. Miqat dari arah Indonesia ada di wilayah Yalamlam, menjadi saat akan melalui wilayah ini, awak pesawat akan memberi informasi dan beberapa jemaah bisa selekasnya mempersiapkan semua kepentingannya. Sesudah sekian hari di Mekkah nanti jemaah akan pergi ke arah Madinah.
Poin plus-nya, jemaah saat sampai langsung bisa beribadah umroh, baru selanjutnya ziarah ke beberapa tempat yang lain, Insya Allah..
Alhamdulillah landed safely!
Dan FYI, lapangan terbang King Abdul Aziz, Jeddah itu besaaaaaaaaaar sekali dan ramai, apa lagi Jeddah ini kota perdagangan dan usaha di Saudi yaa menjadi yaa tentunya ramai banyak pendatang.. Jarak dari pesawat ke terminal saja itu cukup jauh dan harus gunakan bis, perjalanan bisa juga 10-15 menit loh ke arah terminal karena sangat luasnya, dan karena jumlahnya calon jemaah, antrean imigrasi di sini juga ramai, tentu saja lebih memerlukan waktu ya.
Landing Madinah:
- Mengirit waktu perjalanan Jarak dari lapangan terbang ke hotel (di sekitar Masjid Nabawi) sekitaran 20-30 menit saja, menjadi saat sampai hotel bisa segera istirahat dan menyiapkan tenaga beribadah. Btw, desain bandaranya bagus, seperti pada Masjid Nabawi yang sama dengan payung-payung, Masya Allah..
- Proses imigrasi yang cepat Karena sedikit pesawat yang landing di sini menjadi situasi cukup lebih sepi dan tenang dibanding di Jeddah, meskipun masih antre imigrasi tetapi tidak seramai di Jeddah, paling cuma kelompok yang bersama di pesawat saja dan pesawat yang lain yang waktu landing-nya bersisihan. Dasarnya nyaman bgt!
Pesawat dari Indonesia direct yang landing di sini cuma:
- Saudia Airlines (SV)
- Garuda Indonesia (GA)
- Lion Air (charter) Tempat ambil bagasi yang sepi
- Mengirit tenaga Selainnya lapangan terbang yang dekat sama Masjid Nabawi, kita bisa mengirit waktu kembali sekitaran 6 jam, karena perjalanan dari Mekkah ke Madinah itu sekitaran 5-6 jam . Maka jika yang awalannya di Madinah perjalanan ke Mekkah memakai bis sekaligus mengambil Miqat dan mengganti ihram, salah satau pengambilan mqot bisa dari Masjid di Bir Ali, hingga setelah tiba Mekkah, cek in hotel langsung ke Masjidil Haram, dan pesawat pulangnya dari Jeddah . Maka, dapat di pikirkan jika landing Jeddah, kita ke Mekkah dahulu 2 jam, sekian hari selanjutnya perjalanan darat ke Madinah 5-6 jam, lalu sekian hari selanjutnya kembali pulang ke Indonesia dari Madinah ke Jeddah sekitaran 8 jam. Tetapi, satu kali lagi ya kemampuan fisik tiap orang berbda-beda, Insya Allah akan di ringankan dan diberi kesehatan oleh Allah.. 🙂
- Waktu penyesuaian, untuk yang belum terlatih dengan serangkaian beribadah, saat di Madinah kita dapat penyesuaian dan belajar untuk melakukan beribadah seperti sholat sunah dan tadarus, menjadi saat di Mekkah tinggal melanjutkan dan telah terlatih.
Sumber: Marisa World
