Apa itu Tafakur dalam Penglihatan Islam dan Faedahnya?

Tafakur adalah ibadah yang sudah dilakukan Rasulullah SAW untuk mengenali Allah SWT secara dalam. Mencuplik dari Ensiklopedia Islam, tafakur asal dari kata kerja tafakkara yang maknanya pertimbangkan atau pikirkan.
Dan secara istilah, Ilma Pratidina (2018: 13) dalam Cinta, Sukur, dan Tafakur mendefinisikan tafakur sebagai “Sesuatu perenungan dengan menyaksikan, menganalisis, yakini dengan tentu untuk memperoleh kepercayaan pada segala hal yang terkait dengan Allah SWT.”
Aktvitas ini bukan hanya berperan untuk tingkatkan tauhid, tapi juga dipakai untuk membahas semua peristiwa atau permasalahan yang ditemui manusia di kehidupan setiap hari.
Allah SWT beri pujian beberapa orang yang merenung untuk mendapat pengetahuan. Dalam surat Ali Imran ayat 190-191, Allah berfirman:
“Sebenarnya dalam pembuatan langit dan bumi, dan silih gantinya malam dan siang ada pertanda untuk beberapa orang yang berpikiran. (Yakni) beberapa orang yang ingat Allah sekalian duduk atau berdiri, atau pada kondisi tiduran dan mereka pikirkan mengenai pembuatan langit dan bumi. (Mereka berbicara), ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Kamu membuat ini semua, dengan percuma. Maha Suci Kamu, karena itu piaralah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imran:190-191).
Dengan begitu, tafakur mempunyai tujuan untuk ambil pelajaran. Untuk pahami lebih dalam inti tafakur, baca keterangan selengkapnya berikut ini:

Perintah Tafakur

Tafakur sebagai ibadah yang sudah dilakukan oleh beberapa utusan Allah. Nabi Muhammad SAW memberi pesan supaya umat Islam selalu merenungkan kekuasaan Allah.
Merilis dari Tafakur Sebentar Lebih Baik dari Beribadah Satu tahun kreasi K.H. R. Abdullah bin Nuh (2014:4), menurut Abu Said Al-Khudri, Rasulullah sebelumnya pernah bersabda: “Berilah matamu sisi ibadahnya”.
Beberapa teman dekat menanyakan, “Apa sisi beribadah mata itu?”
Beliau menjawab, “Membaca Alquran, bertafakur merenungkan didalamnya, dan ambil pelajaran darinya.”
Bukan hanya sekali Nabi Muhammad mengingati umatnya untuk bertafakur. Dari Ibnu Abbas r.a, Rasulullah SAW bersabda:
“Renungkan apakah yang sudah dibuat Tuhan, tapi tidak boleh kamu pikirkan bagaimana kondisi Tuhan itu, karena sangkaanmu tidak akan sampai ke situ”.
Masih mencuplik dari sumber yang masih sama, saat Nabi Isa AS ditanyakan adakah orang seperti beliau dari muka bumi, dia menjawab:
“Ya ada, orang yang jika berbicara bermakna zikir, jika diam sekalian berpikiran dan memiliki penglihatan yang dalam, tersebut orang seperti saya”.

Faedah Tafakur

Menurut K.H. R. Abdullah bin Nuh (2014:11-12), tafakur ialah kunci dari semua kebaikan. Karena dari hasil tafakur ialah ilmu dan pengetahuan, kondisi hati (hal), dan amal.
Jika pengetahuan sudah merasuk dalam hati, berbedalah kondisi hati. Misalnya tafakur mengenai akhirat akan hasilkan pengetahuan jika akhirat-lah yang khusus.Selain itu merenung juga dapat menentramkan hati sehingga menghasilkan stabilitas emosi. Ini sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-Ra’d ayat 28 yang artinya “Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram” (Q.S Ar-Ra’d:28).
Arti Tafakur Secara Bahasa